Insomnia
Dapat Diatasi Dengan Berolahraga
Jika Anda sulit tidur atau insomnia, olahraga menjadi salah satu solusinya.
Kendati begitu,hanya
melakukan satu atau dua kali olahraga saja tak lantas
menjauhkan
Anda dari insomnia.
Sebuah risetasal
Northwestern University
Feinberg School of Medicine mengindikasikan, olahraga
tidak secara instan memperbaiki insomnia. Dibutuhkan beberapa bulan olahraga
teratur sebelum efek positifnya mampu dirasakan.
Para peneliti melakukan
analisa selama 16 minggu pada sejumlah wanita dengan gangguan tidur. Mereka
menemukan, gangguan tidur para wanita tersebut baru membaik setelah empat bulan
melakukan olah raga teratur.
Ketua studi Kelly Glazer
Baron mengatakan, olahraga tidak langsung memberikan manfaat pada gangguan
tidur seperti insomnia. Keduanya memiliki hubungan jangka panjang
"Anda perlu
mempertahankan olahraga teratur dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak,
efeknya tidak akan terasa," ujar psikolog klinik dan direktur program
perilaku tidur di Northwestern University Feinberg Schoolof Medicineini.
Terlepas dari "waktu
tunggu"-nya yang cukup lama, namun para peneliti menyatakan, olahraga
masih merupakan solusi terbaik bagi penderita insomnia.
"Pasein insomnia
memiliki kadar aktivitas otak yang lebih berat dan butuh proses untuk
mengembalikannya ke kadar yang normal untuk membuat tidur mereka lebih
baik.
Menurutnya, dibandingkan
dengan obat-obatan yang memberikan hasil instan, olahraga merupakan pilihan
yang jauh lebih sehat untuk memperbaiki tidur.
DENGAN BERAKTIVITAS DAN
BEROLAHRAGA DAPAT MENINGKATKAN IQ SESEORANG
Olahraga merupakan aktivitas yang harus dilakukan setiap orang untuk menjaga
kebugaran dan kesehatan tubuh dan psikologi. Di dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang sehat. Jika Anda ingin memiliki jiwa yang sehat, maka harus punya
tubuh yang sehat, hal ini bisa kita lihat ketika kita tidak dalam keadaan
sehat, maka kita tidak akan berpikir secara sehat.
Kali artikel bagus akan berbagi tentang Olah Raga,
khusus membahas Berenang Membuat IQ
Tinggi.
Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan,
secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi
ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah
usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun.
Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.
Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang
diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki
faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi
sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah,
hal ini membuatnya jadi lebih mudah Belajar berenangSelain itu, bayi baru lahir
hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam,
karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak
kegunaannya untuk berenang.
Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang
menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan.
Jadi, bila kita
meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan
menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa
dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya
primitif.
Bukan berarti
setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, lo. Kendati refleksnya
sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak
terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa
ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang.
Apalagi sejak
di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan.
Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking
populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang
dilakukan di dalam air. Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah
karena merupakan proses alami. Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu
mengajak si kecil berenang.
Berenang Membuat IQ Tinggi :Perhatikan Kebersihan
Air.
Nah,
kini Ibu-Bapak semakin mantap, kan, mengajak si kecil berenang? Tapi
berenangnya di rumah saja, ya, kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar
bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim
pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air
yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.
Bukan berarti
di rumah harus ada kolam renang, lo. Toh, banyak benda yang bisa dijadikan
sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan
lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. Sebenarnya, ketika bayi tengah
mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air
pada anak, tutur Karel.
Setelah bayi
berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. Tapi
harus pilih, ya. Mungkin di Indonesia masih sulit karena kita, kan, enggak
punya kolam berenang khusus bayi. Bahkan kebanyakan kolam renang di
Jakarta, air yang dipakai itu-itu saja, muter saja di situ.
Diputarnya
pakai mesin lalu ditambahkan kaporit dan daun-daun atau kotorannya diangkat;
sebulan sekali baru diganti. Hal ini dikarenakan sulitnya sumber air di
Jakarta. Lain dengan di kota pegunungan seperti Bogor dan Cibodas, mereka
memiliki kolam renang yang airnya mengalir.
Jadi, bila mau
membawa bayi berenang di kolam renang umum, pilih waktu yang tepat, yaitu
ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih; biasanya di waktu pagi. Suhunya
juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius.
Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.
Kebersihan lain
yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, jangan terlalu jenuh, karena kaporit
bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya. Ukuran kaporit yang
ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm.
Berenang
Membuat IQ Tinggi : Untuk Rekreasi
Yang perlu diingat, jangan sampai orang tua mengajak
bayi berenang untuk mengejar prestasi karena tujuan utamanya adalah rekreasi.
Beberapa asosiasi kedokteran anak di luar negeri malah mengatakan, berenang
pada anak usia di bawah 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi.
Di atas usia
itu barulah orang tua bisa mengajarkan gaya-gaya berenang yang ditargetkan
untuk prestasi. Dalam bahasa lain, bayi berenang hanya untuk fun. Mulai usia
setahun bolehlah diarahkan pada prestasi, tapi tidak dengan cara ditekan, ujar
Karel.
Misal, setiap
hari harus berenang 50 meter bolak-balik. Soalnya, di usia tersebut ia baru
bisa mengikuti gerakan-gerakan renang yang dilakukan orang tuanya. Sama halnya
dengan bayi usia setahun yang suka marah-marah karena melihat orang tuanya yang
suka marah-marah, begitu pula berenang. Kalau orang tua suka berenang dengan
gaya yang cukup baik maka ia pun akan mengikuti.
Jadi, ajak si
kecil berenang untuk kesehatannya lebih dulu. Soal gaya renang akan mengikuti
secara otomatis bila ia sudah menyukainya.
Sekian Tips klinik dari kami. Bagi Anda yang menginginkan pengobatan penyakit dalam anda yang sudah terlanjur parah seperti Gangguan pada pencernaan, stroke, jantung koroner atau diabetes militus, serta penyakit dalam lainnya bisa langsung datang ke klinik cabang kami.